Lingkaran cahaya, Minna-san! Pada hari Jumat tanggal 26 September 2025, film Film Chainsaw Man: Reze Arc resmi tayang di Indonesia. Film ini diangkat dari manga karya Tatsuki Fujimotoyang disutradarai oleh Tatsuya Yoshihara dan digarap oleh studio PETA. Karena digarap oleh studio PETAfilm ini menghadirkan visual yang sangat memukau untuk ditonton. Film ini juga sangat sukses terjual di negara asalnya, dalam sepekan terjual sampai 807 ribu tiket. Bahkan sampai menggeser dominasi Pembunuh Setan: Kastil Infinity Dari kantor tiket Jepang pada minggu pertamanya.
Reze busur ini merupakan lanjutan dari anime Musim Manusia Gergaji 1 (Arc Manusia Katana). Bercerita tentang kehidupan tokoh protagonis utama Layaksetelah kejadian dari musim 1. Pada suatu hari setelah berkencan dengan Makima, Layak berteduh dari hujan lebat dan tidak sengaja bertemu dengan Rez. Pertemuan sederhana ini akan menjadi titik balik yang besar dalam pengembangan karakter Layak.
Film ini menceritakan pengembangan karakter Layak yang awalnya hanya ingin hidup berkecukupan menjadi ingin merasakan cinta. Kita dibawa dengan perjalanan emosional Denji saat bertemu dengan Rez. Dari pertemuan kecil ini, Layak mulai merasakan hubungan yang hangat, penuh dengan momen yang manis namun perlahan berubah menjadi hubungan yang rumit dan menyakitkan. Hal ini cukup menceritakan sisi manusiawi Layak yang rapuh, yang masih menginginkan rasa kasih sayang dan kebahagiaan sederhana.
Tak hanya dari segi cerita, film ini juga diperkuat dengan musik yang luar biasa. Terutama untuk lagu pembuka dan penutup filmnya yaitu “Iris Keluar” dan “Jane Doe”. “Iris Keluar” merupakan karya Kenshi Yonezu yang bertempo cepat sebagai lagu pembuka film. “Jane Doe” hasil karya kolaborasi Kenshi Yonezu dan Hikaru Utada sebagai lagu penutup film yang menutup kisah dengan nada melankolis. Kehadiran lagu “Jane Doe” ini cukup membekas bahkan setelah layar bioskop gelap.
Dari sisi animasinya, PETA sepertinya mengerahkan semua sumber dayanya untuk menganimasikan adegan bertarung pada film ini. Terlihat dari pertarungan mereka yang bertempo cepat sangat memukau dan memanjakan mata. Detail-detail seperti pergerakan tiap karakter, efek pukulan, sampai percikan darah juga divisualisasikan menjadi sangat menegangkan untuk ditonton.

Dari saya sendiri yang sudah membaca manganya, bagian dari film yang saya paling suka adalah sewaktu Layak dan Rez di sekolah serta saat akhir cerita. Hubungan yang mereka tampilkan terasa begitu nyata dan hangat, sesuatu yang selama ini sangat diinginkan oleh Layak. Suasana langsung berubah drastis setelah adanya orang yang tidak dikenal menghampiri Rezsaat itu pula terlihat sisi lain dari Rez yang ternyata berdarah dingin. Kontras inilah yang membuat pemandangan ini sangat membekas karena telah berhasil diadaptasi ke dalam film dengan sangat baik.
Penulis: Freyza
Editor: jL

