Musim panas 2025 menghadirkan salah satu anime baru yang langsung mencuri perhatian, yaitu Gala. Anime shonen ini cukup unik karena mengangkat tema yang jarang digunakan yaitu sampah. Banyak penggemar di berbagai media sosial yang menyebut Gachiakuta sebagai “anime sampah” bukan untuk mengejeknya tapi karena memang anime ini menggunakan sampah sebagai permasalahan utamanya. Buat Titipers yang belum menonton anime ini, yuk simak first impression berikut!
Tempat yang unik

Episode pertama Gala mengandung banyak sekali eksposisi yang memperkenalkan dunianya, bagaimana manusia hidup di dalamnya, pembagian kelas masyarakat, dan sikap masyarakat kelas atas yang selalu membuang benda rusak. Kemudian ada masyarakat kelas bawah yang hidup di area kumuh dan dianggap sebagai keturunan kriminal. Di ujung area kumuh ini ada sebuah lubang yang dalamnya tak terhingga, yang dijadikan tempat pembuangan sampah dan kriminal. Apa yang terjadi kepada mereka yang dibuang kesini masih belum diketahui.
Di episode pertama, kita dikenalkan kepada Rudo, seorang remaja kelas bawah. Ia membenci sikap penduduk kelas atas yang selalu membuang benda rusak padahal benda-benda yang mereka buang masih bisa diperbaiki. Karena itulah ia seringkali menjarah tempat sampah kelas atas untuk mendapatkan berbagai macam barang untuk diperbaiki. Karena sikapnya ini, ia bahkan dikucilkan oleh penduduk kelas bawah.
Kehidupan Rudo yang keras semakin memburuk ketika ia dijebak dalam kasus pembunuhan yang melibatkan Regto, ayah angkatnya. Ia dituduh menjadi pembunuhnya dan dibuang ke lubang besar. Ia bersumpah akan membalas dendam pada pembunuh Regto, sekaligus pada seluruh manusia.
Penuh Vibes Edgy dan Misterius


Kesan pertama yang penulis dapat dari Gachiakuta adalah atmosfer edgy yang sangat kuat. Rudo sebagai karakter utama anime ini memiliki sikap kasar dan tidak pandai dalam mengekspresikan dirinya. Terutama di penghujung episode yang memperlihatkan sifat aslinya, di mana ia mengutuk seluruh manusia sembari jatuh ke lubang pembuangan. Karakterisasi ini membuat Rudo terasa berbeda dari tipikal protagonis shonen yang biasanya penuh semangat dan optimisme.
Visual dan Soundtrack Gala sangat mendukung vibes edgy-nya. Gaya visual yang gelap, garis-garis kasar dan tebal, serta desain karakter Rudo dengan mata merah menyala berhasil menegaskan atmosfer kelam yang ingin dibangun. Soundtrack rock dengan nuansa berat dan intens juga memberi lapisan emosional tambahan, membuat setiap adegan terasa semakin menekan dan penuh ketegangan.
Episode pertama anime ini juga memberikan banyak pertanyaan, apa yang ada di bawah lubang misterius itu? Kenapa masyarakat kelas atas membuang sampah dengan jumlah sangat besar? Apa hubungan antara sampah dengan karakter Rudo? Karena berakhir di cliffhanger besar, Gala sukses membuat penonton tergelitik untuk menantikan kelanjutan ceritanya.
Eksekusi Studio Bones Film: Belum yang Terbaik


Sebagai garapan studio Bones Film, ekspektasi terhadap episode pertama anime ini cukup tinggi. Di musim semi lalu, kita mendapat adaptasi Academia Pahlawan Saya: Wargadengan episode pertama yang sangat kuat. Namun, impresi pertama Gala masih terasa belum maksimal. Episode perdananya memang cukup solid dari segi atmosfer, tapi kualitas animasi dan pacing cerita belum menunjukkan standar “wah” yang biasanya identik dengan karya-karya Bones.
Beberapa adegan lebih banyak diisi eksposisi ketimbang aksi, sehingga ritmenya terasa agak lambat. Visualnya tetap kuat dengan gaya khas anime garapan Bones lainnya, tetapi belum ada momen spektakuler yang bisa membuat penonton langsung terkesima. Meski begitu, hal ini bisa dimaklumi mengingat episode pertama memang difokuskan untuk membangun dunia, konflik, dan karakter utama. Masih ada banyak ruang bagi Bones Film untuk meningkatkan kualitas eksekusi di episode-episode berikutnya.
Kesimpulan: Layak Ditonton?


Secara keseluruhan, impresi pertama Gachiakuta cukup solid. Dengan premis unik yang berfokus pada sampah, karakter utama yang edgy, serta atmosfer gelap penuh misteri, anime ini berhasil tampil beda dari kebanyakan anime shonen lainnya. Meski baru sebatas pengenalan, episode perdana sudah menunjukkan potensi besar yang bisa dikembangkan ke depan. Cocok bagi Titipers yang suka anime dengan cerita yang gelap, penuh misteri, dan pastinya penuh aksi. Gala layak masuk anime wajib 2025.
Sumber gambar: IGN
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya Di Sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang