Peringatan! Artikel ini Mengandung Spoiler.
Siapa, sih, yang tidak kenal dengan Hatsune Miku? Sosok virtual ikonik dengan rambut Teal yang dikuncir dua ini sudah menjadi simbol budaya pop modern Jepang. Miku sudah tampil dalam ribuan lagu, memukau penonton dengan konser 3D di seluruh dunia, dan bahkan menjadi bintang di berbagai video gameiklan, hingga konten hiburan lainnya. Di Jepang, ia bukan sekadar karakter biasa, melainkan seorang Popstar sejati dengan fanbase global yang luar biasa.
Miku juga memiliki permainan yang berjudul “Hatsune Miku: Tahap Berwarna -warni” atau yang akrab disebut “Proyek Sekai”. Permainan ini membawa Miku dan para pemain ke dunia yang lebih imersif dan interaktif, sekaligus memperkenalkan Miku kepada penggemar generasi baru lewat cerita dan musik yang segar. Kini, Miku sudah memiliki filmnya sendiri yang berjudul “Panggung Berwarna -warni! Film: A Miku yang tidak bisa bernyanyi”. Tapi, ada memutar yang menarik di film ini. Kita dipertemukan dengan versi Hatsune Miku yang sangat berbeda. Miku yang biasanya memukau dengan suara emas dan penampilan panggungnya yang energik, kini justru kehilangan kemampuan bernyanyinya dan membutuhkan bantuan untuk memulihkan kembali suaranya.
Film Tahap Berwarna -warni! Film: A Miku yang tidak bisa bernyanyi ini merupakan film musikal anime yang diproduksi oleh Studio PA bekerja dan disutradarai oleh Hiroyuki Hata. Film ini pertama kali ditayangkan di Jepang pada tanggal 17 Januari 2025 sebelum akhirnya menyapa penonton Indonesia pada tanggal 9 Mei 2025 di jaringan bioskop CGV dengan durasi waktu 112 menit.
Film ini mengangkat latar dunia serta elemen-elemen kunci dari Proyek Game Sekaidimana penonton akan mengikuti kisah berbagai grup musik yang mampu mengakses dunia alternatif bernama “SEKAI”, sebuah dimensi unik yang terbentuk dari perasaan. Di sana, mereka bertemu dengan para Vokaloid yaitu Hatsune Miku, Megurine Luka, Kagamine Rin & Len, MEIKO, dan KAITO, yang menjelma sebagai manifestasi dari emosi dan inspirasi grup-grup musik tersebut. Sinopsis resminya menggambarkan cerita ini sebagai adaptasi dari dunia Panggung berwarna -warni yang menceritakan sebuah kisah tentang perjalanan para siswa sekolah dalam menemukan jati diri dan perasaan terdalam mereka melalui musik, dengan bantuan Miku di dunia SEKAI.

Secara ringkas, film ini mengisahkan tentang Ichika Hoshino, seorang remaja gitaris dari sebuah pita di dunia Project Sekai. Ia bertemu dengan versi Hatsune Miku yang berbeda dari biasanya, versi yang tidak bisa bernyanyi. Meskipun Miku sudah berusaha keras untuk menyampaikan perasaannya melalui bernyanyi, ia terus gagal. Menyadari bahwa Miku masih memiliki keinginan yang kuat untuk kembali bernyanyi, Ichika bersama teman-temannya bersatu untuk membantu Miku menemukan kembali suaranya, semangatnya, dan makna sejati dari bernyanyi.
Kelebihan utama terlihat dari bagaimana cara film ini membawakan petualangan seru demi mengembalikan suara Miku yang hilang. Alurnya terasa seperti roller coaster emosional dan sukses membuat penonton ikut terbawa perasaan. Setiap momen dipenuhi dengan energi, terutama berkat performa pemeran suara yang benar-benar menjiwai karakter mereka. Vokal mereka tidak hanya pas dengan kepribadian dan desain karakter, tetapi juga memberikan emosi ke dalam adegan-adegan tertentu. Ditambah lagi, film ini juga dimeriahkan oleh banyak adegan musik yang jelas membutuh upaya yang luar biasa dari tim produksi. Mulai dari animasi yang detail, koreografi panggung yang dinamis, hingga tata cahaya dan efek visual, elemen-elemen ini membuat setiap penampilan terasa seperti konser di dunia nyata
Tidak hanya itu, film ini juga menyampaikan pesan yang sangat mendalam. Miku yang kehilangan suaranya menjadi sebuah metafora untuk rasa tak berdaya dan kesepian yang mungkin pernah menghampiri banyak dari kita. Namun, melalui kehadiran Ichika dan teman-teman pita-nya yang pantang menyerah untuk membantu, film ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan dari orang lain. Mereka bersatu, membawa musik dan harapan kepada orang-orang yang sedang berada di titik terendah, dan melalui itulah Miku bisa menemukan kembali suaranya. Pesan dari film ini menyatakan bahwa dalam keadaan paling gelap sekalipun, persahabatan, solidaritas, dan keberanian untuk terus percaya pada diri sendiri bisa menjadi suluh yang membangkitkan kembali semangat juang. Musik dalam film ini bukan hanya sekadar hiburan semata, melainkan menjadi alat penyembuhan dan jembatan penghubung emosi. Film ini berhasil menginspirasi para penonton dengan cara yang hangat sehingga pesan tersebut mudah dipahami dan menyentuh hati.
Salah satu kekurangan dari film ini adalah penyajiannya yang terasa terlalu mengandalkan pengetahuan penonton terhadap game Project Sekai. Alur cerita dan pengenalan karakternya kurang ramah untuk orang yang awam dengan permainan-nya. Dunia SEKAI yang menjadi latar utama tidak dijelaskan secara mendalam, sehingga konsepnya terasa membingungkan bagi penonton di luar lingkaran pemain Project Sekai. Selain itu, karena kisah ini menghadirkan lima pita berbeda, jumlah karakter yang ada dalam cerita cukup banyak. Ini bisa membuat penonton harus mengingat terlalu banyak wajah dan nama tanpa durasi waktu yang cukup untuk mengenal mereka secara menyeluruh. Akibatnya, film ini terasa dibuat terlalu eksklusif untuk fanbase Project Sekai. Penonton yang belum familiar mungkin akan merasa tersesat dalam mengikuti alur cerita dan akhirnya kurang merasakan emosi maksimal dari film ini.
Secara keseluruhan, film“Panggung Berwarna -warni! Film: A Miku yang tidak bisa bernyanyi” merupakan film yang menarik dan emosional. Dengan visual animasi dan musik yang luar biasa serta pesan yang kuat, film ini berhasil menyentuh hati para penonton. Meski terasa agak eksklusif bagi pemain dan penggemar Project Sekai, film ini tetap memberikan suasana yang bersemangat dan emosional di momen-momen tertentu. Nahfilm ini tentunya cocok ditonton untuk kalian yang suka permainan Project Sekai dan kalian yang menyukai film musikal energetik dengan alur yang menyentuh dan pesan yang mendalam. Sekian dari review film Tahap Berwarna -warni! Film: A Miku yang tidak bisa bernyanyi. Sampai jumpa di artikel berikutnya, Mina-san!
Penulis: Yuishiromayu
Editor: Ohii
Sumber :
Tix.id
Wikipedia
Rotten Tomato