Tulisan ini mengandung spoiler Game of Thrones sampai dengan buku kelima dan Season 7.
House of Undying muncul di buku kedua “A Song of Ice and Fire,” yaitu “A Clash of Kings,” yang diterjemahkan menjadi buku “Peperangan Raja-Raja” oleh penerbit Fantasius, sedangkan di serial TV-nya muncul di Season 2 episode 10.
Ada perbedaan cukup signifikan antara buku dan serial TV-nya, yang sebenarnya sangat disayangkan. Yang akan kita bahas kali ini adalah ramalan House of Undying yang terdapat di buku. Selain lebih rinci, ramalan di buku juga banyak memiliki petunjuk tentang apa yang akan terjadi di Game of Thrones.
Seperti yang kita ketahui, suatu ketika Daenerys Targaryen mengunjungi The House of Undying setelah diberitahu oleh warlock Pyatt Pree bahwa dia mungkin dapat menemukan “jawaban.” Ramalan di House of Undying adalah salah satu kejadian yang tidak saja mempengaruhi Daenerys secara pribadi tetapi juga keseluruhan cerita Game of Thrones.
Berikut adalah penglihatan yang Daenerys (or, how about my queen? Okay, nevermind.) ketika dia memasuki House of Undying sebelum sampai ke Room of Undying, beserta tafsir kejadian pada penglihatan tersebut:
- Di suatu ruangan, seorang perempuan cantik terbaring telanjang di lantai sementara empat lelaki kecil mengerubutinya. Mereka berwajah runcing mirip tikus dengan tangan merah muda kecil, persi pelayan yang membawakannya gelas tabir petang tadi. Satu lelaki meniduri perempuan itu. Yang lain menyerbu payudaranya, melumat puncaknya dengan mulut merah basah, merobek dan mengunyah.
Ini memperlihatkan kondisi Westeros saat itu yang sedang diperebutkan oleh raja-raja, ada Joffrey Baratheon, Stannis Baratheon, Robb Stark, Renly Baratheon, dan Balon Greyjoy. Kenapa hanya ada 4 lelaki kecil? Ada yang mengatakan karena pada saat itu di House of Undying, Renly Baratheon sudah tewas. Tetapi ada juga yang mengatakan karena pada saat itu Balon Greyjoy masih belum bergabung dengan pertarungan raja-raja.
- Saat melangkah lebih jauh lagi, Dany melihat tamu-tamu pesta yang sudah jadi mayat. Dibantai dengan sadis, jasad-jasad melintang di kursi-kursi terbalik dan meja-meja panjang yang patah, terkapar dalam genangan darah membeku. Sebagian kehilangan tungkai, bahkan kepala. Tangan-tangan buntung memegang cawan berdarah, sendok kayu, ayam panggang, bongkahan roti. Di singgasana di atas mereka, duduk mayat lelaki berkepala serigala. Dia mengenakan mahkota besi dan menggengam kaki biri-biri di sebelah tangan persis cara raja memegang tongkat, dan matanya mengikuti gerak-gerik Dany dengan sorot memohon tanpa suara.
Hampir semua sumber menyatakan bahwa vision ini jelas menunjukkan salah satu peristiwa paling traumatik di Game of Thrones, The Red Wedding. Terutama karena detil “lelaki berkepala serigala” yang mengacu kepada Robb Stark. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa peristiwa ini mengacu kepada anggota Stark yang lain karena ada detil-detil yang tidak ada di The Red Wedding. Apabila memang mengacu kepada anggota Stark yang lain, siapa kira-kira lelaki berkepala serigala tersebut?
- Di ruangan berikutnya, Dany melihat rumah berpintu merah yang ia kenali sebagai rumah masa kecil-nya di Braavos lalu Ser Willem memasuki ruangan dengan bertopang pada tongkat. Dany kemudian berpikir, Dia sudah mati, dia sudah mati, beruang tua manis itu, dia sudah tiada lama sekali.
Ini adalah kenangan masa kecil Dany, tetapi yang menarik adalah gumamannya bahwa Ser Willem sudah mati. Ini menunjukkan bahwa Dany mulai bisa menerima kenyataan bahwa kematian adalah hal yang pasti terjadi.
- Akhirnya sepasang pintu perunggu tampak di kirinya, lebih besar dibandingkan yang lain, berayun membuka begitu dia mendekat, dan dia terpaksa berhenti dan menatap. Di balik pintu, menjulang aula batu sangat luas, yang terbesar yang pernah dilihatnya. Kerangka naga mati menatap ke bawah dari dinding. Di atas takhta berduri yang tinggi, duduk lelaki tua, mengenakan jubah mewah, lelaki tua bermata gelap dan berambut perak abu-abu. “Biarkan dia menjadi raja tulang belulang gosong dan daging hangus,” katanya pada seorang lelaki di bawahnya. “Biarkan dia menjadi raja abu.”
Tentu saja ini adalah penglihatan tentang Mad King pada saat terjadinya Robert’s Rebellion. Disinyalir Mad King sedang berbicara dengan Lord Rossart, Hand of the King yang juga seorang pyromancer karena ia akan menggunakan Wild Fire untuk membakar seluruh kota. Ada juga yang berpendapat Mad King sedang berbicara dengan Jamie Lanister yang kemudian membunuhnya.
- Viserys, adalah pikiran pertama yang tebersit begitu dia berhenti lagi, tapi lirikan kedua kali mengatakan sebaliknya. Lelaki itu memiliki rambut kakaknya, tapi tubuhnya lebih tinggi, dan matanya indigo gelap bukannya ungu. “Aegon” kata laki-laki itu pada perempuan yang tengah menyusui bayi di ranjang kayu besar. “Nama apa lagi yang lebih cocok untuk seorang raja?”
“Kau akan menciptakan lagu untuknya?” tanya perempuan itu.
“Dia sudah punya,” jawab lelaki itu. “Dia pangeran yang dijanjikan, dan lagunya adalah lagu es dan api.” Dia mendongak ketika mengutarakan itu dan matanya beradu dengan Dany, dan sepertinya dia melihat Dany berdiri di luar pintu. “Pasti ada satu lagi,” ucapnya, meski tak jelas apakah dia bicara pada Dany atau perempuan di tempat tidur. “Naga itu berkepala tiga.” Dia melangkah ke bangku jendela, mengambil harpa dan menyusurkan jemari di dawai-dawai keperakan dengan lembut. Nada sedih dan manis memenuhi ruangan sementara lelaki itu, istrinya dan si bayi memudar bagaikan kabut pagi, hanya menyisakan alunan musik yang mempercepat langkah Dany.
Lelaki yang Dany lihat di sini dipercaya Rhaegar Targaryen dan istrinya, Elia Martell, serta anak mereka Aegon. Rhaegar terlihat percaya dengan ramalan mengenai Pangeran yang Dijanjikan (The Prince that was Promised) dengan lagu es dan api (The Song of Ice and Fire). Ia juga merasa bahwa ia membutuhkan satu anak lagi karena naga memiliki tiga kepala. Ini merupakan referensi ke teori populer bahwa akan ada tiga naga dengan tiga penunggang. Satu sudah kita ketahui adalah Daenerys Targaryen, yang kedua adalah Night King dan yang ketiga kemungkinan besar adalah Jon Snow yang sudah diketahui adalah seorang Targaryen. Namun, karena bukunya baru sampai buku kelima, adakah kemungkinan Viserion tidak menjadi White Walker’s Dragon seperti di serialnya? Karena banyak yang masih berharap bahwa penunggang ketiga adalah Tyrion Lanister (“I am here to help, don’t eat the help”).
Akhirnya, sampailah Daenerys di Room of Undying dan inilah ramalan untuknya dari Kaum Abadi (Undying):
- … ibu para naga… anak dari tiga… tiga kepala dimilik sang naga … ibu para naga … anak badai ….
Sebagaimana sudah diketahui, dua dari sebutan Dany yang sangat panjang itu adalah mother of dragons dan stormborn. Lagi-lagi disebutkan mengenai tiga kepala naga.
- … tiga api harus kaunyalakan… satu untuk kehidupan, satu untuk kematian, satu untuk cinta…
Sepanjang cerita, Daenerys sudah menyalakan beberapa api, namun yang paling terkenal tentu saja adalah api yang dinyalakannya untuk Drogo yang kemudian menetaskan naga-naganya. Ini bisa berarti api untuk kehidupan dan api untuk kematian.
Sementara api untuk cinta adalah untuk Jon Snow. Bahkan sebelum yang terjadi antara mereka di Season 7, teori mengenai Dany akan bersatu dengan Jon Snow sudah mencuat. Terutama karena banyak yang percaya bahwa Jon adalah Azor Ahai dan Dany harus menyalakan api untuk membuat Lightbringer, pedang Azor Ahai yang dipercaya akan mengakhiri kegelapan.
- … tiga tunggangan harus kaunaiki… satu menuju tempat tidur, satu menuju kengerian, satu menuju cinta…
Tunggangan menuju tempat tidur adalah Khal Drogo, tunggangan menuju kengerian adalah ketika Dany diselematkan oleh Drogon namun Drogon malah membawanya ke suatu bukit dan membuat ia ditangkap oleh sekelompok Dothraki dan tunggangan menuju cinta tentu saja adalah kapal yang membuatnya bersatu dengan Jon Snow. Meski teori yang terakhir sebenarnya belum dikonfirmasi oleh bukunya.
- … tiga pengkhianatan akan kau ketahui… satu karena darah, satu karena emas, dan satu karena cinta.
Pengkhianatan karena darah adalah pengkhianatan Mirri Maz Dur dan pengkhianatan karena emas adalah pengkhianatan Ser Jorah yang pernah menerima emas dari Kings Landing untuk membunuh Daenerys. Dipercaya pengkhianatan karena cinta kembali mengacu ke Jon Snow, meski rasanya sulit dipercaya pria yang sangat memegang kejujuran seperti Jon Snow bisa berkhianat (dia bahkan tidak bisa berbohong). Bisa jadi Jon Snow harus mengkhianati Dany untuk sesuatu yang lebih besar yang harus ia selamatkan atau Jon Snow mungkin mengkhianati seseorang karena cintanya kepada Dany. Ada juga yang menyatakan pengkhianatan karena cinta ini mengacu kepada Tyrion yang sangat mencintai keluarganya sehingga mengkhianati Daenerys. Namun, sebagian besar percaya apapun tentang “cinta” dalam ramalan ini pasti mengacu kepada Jon Snow, bahkan sebelum apa yang terjadi di Season 7 TV Series-nya.
Kemudian Daenerys melihat citra-citra dalam cahaya indigo:
- Viserys menjerit begitu emas cair melelehi pipi dan memenuhi mulutnya.
Kematian kakak Daenerys, Viserys, di mana Drogo menuangkan emas cair ke kepalanya.
- Seorang lord bertubuh tinggi dengan kulit sewarna tembaga dan rambut perak-emas berdiri di bawah panji kuda jantan berapi, ada kota terbakar di belakangnya.
Beberapa teori mengatakan ini adalah masa depan anak Daenerys dan Drogo, Rhaego, yang tidak terlahir.
- Batu-batu mirah berguguran bagai tetesan darah dari dada seorang pangeran yang sekarat dan dia jatuh berlulut dalam air sedangkan nafas terakhirnya menggumamkan nama seorang perempuan.
Gambaran Rhaegar Targaryen yang sekarat di Ruby Ford, nama perempuan yang digumamkannya kemungkinan besar adalah Lyanna Stark karena pada saat ini ia sudah menikah dengan Lyanna dan membatalkan pernikahan sebelumnya.
- …ibu para naga, putri kematian…
Terdapat tiga kematian, Viserys, Rhaego dan Rhaegar yang dikatakan sebelumnya dan mungkin membantu Daenerys untuk mewujudkan ramalannya.
- Bersinar bagaikan matahari terbenam, pedang merah terhunus di tangan raja bermata biru yang tak memiliki bayangan.
Raja bermata biru ini kemungkinan adalah Stannis Baratheon yang mempunyai pedang api dan menggunakan bayangan untuk membunuh para pesaingnya.
- Naga kain berayun di tiang di tengah sorak-sorai masa.
Banyak yang mengatakan ini tentang kebohongan yang dilakukan oleh Young Griff, aka Aegon, yang tidak ada di serial tv-nya. Ada spekulasi bahwa Young Griff adalah Aegon palsu. Namun, hal ini belum pasti.
- Dari menara berasap, sesosok makluk batu besar mengudara, menyemburkan asap bayangan.
Kemungkinan ini adalah naga batu yang ingin dibangkitkan oleh Melisandre.
- … ibu para naga, pembantai kebohongan…
Terdapat tiga kebohongan, yaitu Stannis berbohong mengenai dirinya adalah Azor Ahai, Aegon palsu dan naga palsu yang ingin dibangkitkan oleh Melisandre.
- Kuda peraknya melintasi rerumputan, menuju sungai gelap di bawah lautan bintang-bintang.
Silver, hadiah dari Khal Drogo di perkawinan mereka.
- Sesosok mayat berdiri di haluan kapal, mata berbinar di wajah matinya, bibir abu-abu tersenyum sedih.
Mungkin ini mengacu kepada salah seorang Greyjoy yang akhirnya terlibat dengan Daenerys.
- Sekuntum bunga biru tumbuh di retakan dinding es, dan memenuhi udara dengan aroma manis.
Terkait dengan perkembangan baru-baru ini antara Daenerys dan Jon Snow, sudah bisa dipastikan bahwa bunga biru di retakan dinding es tersebut adalah Jon Snow karena bunga kesukaan ibunya, Lyanna Stark, adalah Blue Winter Rose. Bahkan beberapa teori sudah mengatakan bahwa bunga biru adalah lambang kesuburan yang mengacu kepada teori bahwa Dany akan bisa punya anak dari Jon Snow di mana anak tersebut adalah The Prince that was Promised.
- …ibu para naga, mempelai api…
Terdapat 3 hubungan yang akan dijalani Dany, yaitu Drogo, seorang Greyjoy dan Jon Snow.
- Seekor singa putih berlari menembus ilalang yang lebih tinggi daripada manusia.
Ini mengacu kepada Tyrion Lannister (yang mungkin menguatkannya sebagai seorang Lannister, bukan Targaryen?) dimana Varys pernah berkata kepada Tyrion “And of times a very small man can cast a very large shadow.”
- Di bawah Ibu Pegunungan, barisan perempuan tua telanjang merangkak dari danau besar dan berlulut di depannya, kepala beruban mereka tertunduk.
Ini adalah yang terjadi di awal Season 6 Game of Thrones di mana Daenerys dibawa ke Vaes Dothrak yang terletak di dekat danau bernama Womb of the World. Ditambah di sana Dany bertemu dengan janda-janda dari para Khal sebelumnya.
- Sepuluh ribu budak mengangkat tangan bernoda darah sementara dia berpacu di kuda peraknya, berkelebat seperti angin. “Ibu!” seru mereka. “Ibu, ibu!” Mereka meraihnya, menyentuhnya, menarik jubahnya, keliman roknya, kakinya, betisny, dadanya. Mereka membutuhkannya, api, kehidupan. Dany terkesiap dan merentangkan kedua lengan untuk menyerahkan diri kepada mereka…
“Mhysa!” adalah bahasa Ghiscari untuk “Ibu” jadi dapat dipastikan bahwa ini mengacu kepada kejadian di Yunkai ketika Daenerys dikerubuti oleh para penduduk Yunkai yang dibebaskan olehnya.
***
Dan, itulah akhir dari petualangan Daenerys Targaryen di The House of Undying. Sebuah chapter yang sangat epik dan menimbulkan cukup banyak teori di luar sana.
Sama dengan tulisan ini, bukan berarti tafsiran penglihatan ini adalah benar. Tulisan ini hanyalah teori dan pandangan, di mana sebagian sudah terjadi namun sebagian lagi masih harus ditunggu untuk terjadi dengan harap-harap cemas.
Semoga saja George R.R. Martin segera menerbitkan dua buku terakhir sehingga kita bisa segera tahu jawaban dari yang belum terjawab, sementara kita menunggu Season 8 yang merupakan season terakhir dari Game of Thrones.
Valar Morghulis
*Ditulis oleh Febrina Erwanto (@arfebibots)
*Kutipan didapat dari buku terjemahan bahasa Indonesia A Clash of Kings / Pertarungan Raja-Raja karangan George R.R Martin yang diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia oleh Penerbit Fantasius. Hak Cipta adalah tetap menjadi milik George R.R. Martin dan Penerbit Fantasius.
Teori dirangkum dari berbagai sumber.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.